Selasa, 02 Juni 2015

On 11.47 by Jejakpena in ,    No comments
“Gimana Tom, gue harus lanjut gak sama dia ?”
“Ya terserah”
“Ko terserah doang sih ? kasih masukan atuh !!!”
“Ya lu maunya gimana ?”
“Gua tuh maunya dia tahu perasaan gue ke dia sebenernya kaya gimana”
“Ya ngomong lah. Dia gak bakal tahu perasaan lu kaya gimana. Dia itu orangnya cuek, lemot lagi”
“Jadi ?”
“Ya lu mulai duluan !!!”
“GILAAA !!! mau di taro dimana muka gue. Gue itu cewek tom. Harga diri gue mau ditaro dimanaaaaa”
*BADAK KAWIN!!!*
*ASEP DAMRI!!!*
*NENEK GAYUNG!!!*
 
***

Percakapan diatas terjadi sekitar tiga minggu yang lalu. Peristiwa itu sukses membuat gue bingung, kesel, sekaligus sedih. Pertanyaan terbesar gue sejak saat itu adalah apa bisa di sebut cinta jika masih kalah dengan ego dan gengsi.  Jika ada pertanyaan makhluk apakah yang paling rumit di pelajari di dunia ini. Jawabannya adalah wanita, perempuan, cewek, dan sejenisnya.

sangalay

Apa untungnya mendewakan ego ? apa enaknya menunggu karena sebuah gengsi ? Mau sampai kapan menunggu dia yang memang tak pernah mengerti dengan semua kode yang kamu beri ? apa bisa di sebut cinta jika sang pemainnya sendiri malu dengan perasaannya ? Matilah semua rasa yang ada. Matilah semua rindu yang telah tercipta. Matilah rasa yang pernah ada jika semua tak di ungkap karena gengsi belaka…

Lagipula, selama hampir 19 tahun gue jadi cowok, gak ada tuh temen cowok gue yang bilang kalo cewek yang ngedeketin atau nembak duluan itu cewek yang gak punya harga diri, rendah atau sejenisnya. Malah yang gue tahu, statement – statement semacam itu ada dan berkembang di kalangan cewek sendiri. Penanaman sugesti yang salah inilah yang akhirnya membuat pandangan yang salah tentang siapa yang harus memulai telebih dahulu. 

Gue cuma mau mengingatkan, bahwa cewek dan cowok itu derajatnya sama di semua sisi, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, tidak ada yang berada di atas atau di bawah, kita di ciptakan berdampingan, untuk saling menggenggam dan menjaga. 

Sekarang tinggal kalian pilih, lega mengetahui kenyataan atau menunggu dan tersiksa oleh sebuah ketidakpastian. Ingatlah satu hal, Cinta itu simple... ya buatlah simple. Suka nyatakan, tidak suka jangan beri harapan. Jangan buat rumit lah. Ini cinta, bukan soal fisika kuantum.

sangalay
Cinta itu sesimple I Love You
 Dear para cewek, mungkin setelah tulisan ini terbit beberapa dari kalian gak setuju dengan statement di atas dan bakal nyariin gue buat ngebacok gue pake tulang ayam. Tapi sebelum hal itu benar – benar terjadi, ketahuilah tidak ada satupun laki – laki yang menilai rendah perempuan yang mau mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, bahkan ada beberapa laki – laki yang menganggap perempuan yang mau mengungkapkan perasaannya itu keren. Kenapa keren ? itu berarti si perempuan gak punya ego yang terlalu tinggi, gak gengsian dan yang terpenting dia gak berbohong sama perasaannya sendiri.

Jatuh cinta itu bukan untuk orang lemah, orang yang kalah dengan ego dan gengsi. Bahagia atau tersiksa. Lega atau menderita. Adalah pilihan kalian. Dengarkan hati, bukan statement yang bisa membuat cinta mu mati. Semoga perjuangan kalian menghasilkan cinta yang berkelas yang memang pantas kalian dapatkan. Doa ku bersama kalian, wahai para pejuang asmara. Tsahhh ~

Kalo ada pertanyaan, langsung corat - coret aja di kolom comment yah. Kalo malu ke email aja, biar mesra. BHAKKK!!! Dadah, see you next post :)

0 komentar:

Posting Komentar