Manusia Akan Hilang. Cerita Abadi Lewat Tulisan

Rabu, 26 November 2014

On 15.16 by Jejakpena in    No comments
Sumpah mata gue pegel, kayanya mata gue mimisan *hening*. Dari tadi gue Cuma oper kursor buka – buka folder di laptop gue. Diantaranya yang bernama “ Laporan MetKlim “ dan entah kenapa setiap buka folder ini otak gue tiba – tiba keram dan gak bisa mikir apa – apa lagi.

Bener – bener bingung mau nulis apaan, dan gue memutuskan keluar kostan sebentar buat nyari inspirasi. Gue udah di depan pintu, dan anak – anak kecil baru pulang shalat dari mesjid dengan membawa sendal baru riang gembira. Sambil lari – larian dan teriak “ berubah! Ranger merah!” ini alasan gue jarang shalat di masjid, gue takut khilaf ikut lari – larian dan teriak – teriak kaya mereka.

Cedera pada mata bukan tanggung jawab penulis.

Gue Cuma bisa senyum licik liat tingkah anak – anak ini. Pengen rasanya gue culik terus di jual ke Arab buat bayar UKT. Senyum licik gue berubah jadi sebuah tanda tanya besar. Gue kaget, gue shock. Ada salah satu anak kecil yang lari kaya bencong yang di kejar sama ustad yang mau ngerukiah. Teriakannya itu beda sama anak – anak yang lain.

“WEH UTANG LO 5 RIBUUU!!!!”

Sumpah, pengen banget gue emut tuh kepala anak kecil. Masih kecil udah punya bakat jadi debt collector. Pantesan aja anak kecil yang lain pada pengen berubah jadi powerbank power rangers, rupanya untuk menyelamatkan dunia dari debt collector licik cilik itu. Gue juga jadi pengen berubah jadi spiderman, tapi gue belum di gigit sama laba – laba, malah nyamuk yang gigitin gue.

Habis para power rangers itu masuk ke rumah mereka masing – masing, datanglah tukang bakso keliling yang datang dari ujung gang kostan gue. Dengan kecepatan sedang dia lewat kostan gue. “MANGGG BELIII” Anak kecil di sebrang kostan gue yang manggil. Buru – buru tukang bakso itu menghampiri si anak. Saat si tukang bakso mendekati si anak, anak itu pun lari menjauh sambil teriak “MANG GAKKK JADIII BELIIII!!!!” Gue shock, tukang baksonya nangis darah.

Tidak lama setelah kejadian menyedihkan itu adzan isya pun berkumandang. Para power rangers udah gak keliatan batang hidungnya. Mungkin gak di bolehin keluar sama orang tuanya, atau mereka di culik alien, atau mereka di culik tukang bakso yang sakit hati, atau...ah sudahlah. Tapi pikiran gue lebih ke debt collector cilik. Kebetulan rumahnya deket sama kostan gue, dan gue Cuma bisa denger tangisannya. Ada apa dengan debt collector ? apa yang sedang terjadi padanya ? apakah dia baik – baik saja ? apa Indonesia akan lolos ke pase selanjutnya ? *hening*

“Huuuuwwww..huuuwwwww...uwwwww...srootttt.....uuuwwwwww”

Begitu kira – kira tangisannya. “MAIN TERUS! KERJAKAN DULU Prnya!” suara ibunya  si debt collector menggelegar sampai keluar.

Ternyata si debt collector cilik di suruh ngerjain peernya. Sungguh pr memang kejam. Membuat nangis anak kecil yang tak berdosa. Mungkin si debt collector ini cuma satu dari jutaan anak yang di buat menangis karena Pr. Jiwa pahlawan gue gak tinggal diem. Pengen rasanya gue lakukan ini ...

Berubah jadi Spiderman --> Dobrak rumah si debt collector --> bilang who i am --> pulang

Sayangnya pr gue juga udah segunung. Gue pun ikutan nangis meratapi Pr yang semakin dekat dengan deadline –“. PR MEMANG KEJAM !

0 komentar:

Posting Komentar